Kamis, 25 Oktober 2012

PKM GT (Pemanfaatan sampah pantai yang berupa kayu sebagai hiasan aquarium)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini pariwisata Indonesia merupakan salah satu andalan pemerintah yang cukup berperan dalam menunjang pembangunan bangsa. Hal tersebut karena industri pariwisata merupakan industri yang cepat menghasilkan dan sangat strategis untuk dikembangkan sebagai penghasil devisa nomor dua setelah minyak gas dan bumi. Diantara sekian banyak potensi wisata yang beraneka ragam di Indonesia, salah satunya yang semakin banyak diminati oleh wisatawan adalah wisata bahari. Selain itu dalam dunia Internasional, Indonesia dikenal sebagai Negara bahari yang memiliki potensi bahari yang sulit dijumpai di Negara-negara lain, baik berupa wisata pantai dengan panorama yang indah ataupun dunia bawah laut dengan panorama tanaman lautnya yang menakjubkan. Peningkatan wisata bahari akan menjadi sasaran utama untuk meningkatnkan jumlah wisatawan ke Indonesia pada tahun 2003 (Petra,2011).
Keunikan perairan Indonesia terebut menyebabkan banyak para ahli kelautan dunia merasa perlu untuk memalingkan perhatian mereka pada perairan kita untuk dapat mengkaji gejala-gejala oseanografis yang mempunyai dampak bagi dunia. Namun taman laut beserta biota-biota laut yang merupakan kekayaan alam yang sangat potensial terebut belum dimanfaatkan secara makimal karena selama ini walaupun pengembangan dibidang wisata bahari udah mengalami peningkatan, namun sebagian besar masih berupa pengolahan panorama alam pantai saja. Sedangkan dunia bawah laut yang sebenarnya dapat menjadi salah satu alternative baru dibidang wisata bahari kurang mendapatkan pengolahan yang serius (Petra,2011).
Salah satu faktor penghambat berkembangnya wisata bawah laut adalah kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung. Selama ini dunia bawah laut hanya dapat dinikmati secara jelas dengan cara menyelam, sehingga sebagian besar hanya para penyelam saja yang dapat menikmati kehidupan bawah laut, selain itu cara lain untuk menikmati kehidupan bawah laut tanpa harus menyelam adalah melalui aquarium yang selain berfungsi sebagai penyimpanan biota-biota laut juga dapat dinikmati melalui kaca display. Namun tentu saja aquarium terebut hanya mampu menampung kehidupan laut dalam skala dan lingkup yang sangat terbatas. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung tersebut juga menyebabkan terbatasnya perkembangan penelitian serta ilmu pengetahuan dibidang oseanoloogi (Petra,2011).
Sampah yang terdapat di bibir pantai berasal dari aliran sungai yang menuju ke laut, sehingga sampah terdampar di bibir pantai dan menyebabkan lingkungan pantai menjadi kotor. Oleh karena itulah kami mengangkat tema ini agar menjadikan lingkungan pantai terlihat lebih bersih dan layak dipandang oleh mata serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari mengangkatnya karya ilmiah ini adalah :
1.    Pemanfaatan sampah;
2.    Memahami manfaat dari sampah pantai yang berupa kayu untuk dijadikan sebagai hiasan ataupun semacam kerajinan;
3.         Memperindah aquarium dan menambah kesan alami
4.         Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan sampah pantai yang berupa kayu sebagai hiaan dalam aquarium;
5.         Membantu pemerintah dalam hal penanggulangan sampah yang ada di lingkungan pantai.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuatan karya ilmiah PKM GT ini yang berjudul PEMANFAATAN  SAMPAH PANTAI YANG BERUPA KAYU SEBAGAI HIASAN AQUARIUM  adalah untuk mengajak serta menambah pengetahuan bahwasanya penting adanya rasa peduli dengan lingkungan sekitar ataupun daerah perairan khusunya pantai yaitu dengan cara memanfaatkan hal-hal mulai dari yang terkecil termasuk menjadikan sampah kayu sebagai hiasan dalam aquarium ataupun kreatifitas lainnya.
GAGASAN PENULISAN
Kondisi Pantai Saat Ini
Pada saat ini, sering kita jumpai kondisi pesisir pantai di Indonesia sangatlah memprihatinkan. Seperti yang kita lihat banyak sampah pantai yang berserakan di sekitar bibir pantai mulai dari sampah plastik, batok kelapa, kayu, akar-akaran dll. Contohnya seperti di daerah pantai Kuta yang sangat terkenal di khalayak internasional tetapi banyak kritikan akibat sampah pantai yang menumpuk. Sehingga keindahan pantai Kuta saat ini mulai memudar dan angka prosentase pengunjung semakin menurun.
Gagasan yang tercetus akibat kondisi pantai di Indonesia dalam masalah semakin meluaknya sampah pantai yang berupa kayu, ,plastik, tempurung kelapa (batok), akar-akaran adalah tercetuskannya ide untuk pemanfaatan sampah pantai yang berupa kayu, tempurung kelapa (batok), akar-akaran sebagai hiasan aquarium. Hal tersebut secara tidak langsung sudah cukup mengurangi sampah yang mencemari lingkungan pantai. Selain itu hiasan ini nantinya akan memperindah aquarium sesuai dengan keinginan kita ataupun yang sudah didesain sebelumnya.
Tercetusnya gagasan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat sekitar pantai dalam menangani dan menanggulangi sampah yang terdapat di pesisir pantai, Selain itu sampah tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk meningkatkan perekonomiannya.
Dalam pemanfaatan sampah kayu di pesisir pantai sebagai hiasan aquarium ini diperlukan adanya partisipasi seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat pesisir pantai untuk membantu mengumpulkan sampah yang berada di pesisir guna dijadikan sebagai hiasan aquarium.
Definisi Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan [manusia] yang berwujud padat [baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai] dan dianggap sudah tidak berguna lagi [sehingga dibuang ke lingkungan]. Alam tidak mengenal sampah, yang ada hanyalah daur materi dan  energi. Hanya manusia yang menyampah [mengakibatkan munculnya sampah]. Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan, karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik [memiliki ikatan CHO, bagian tubuh makhluk hidup]. Sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa bahan makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik [hasil dari proses pabrik] misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet. Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan pencemar (Nasih,2011).
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob [miskin oksigen] akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh. Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk akan berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa ban, kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada umumnya berkembangbiak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok (Petra,2003).
Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya).
Kreatifitas memang menjadi kunci keberuntungan bagi setiap orang, karena berbeda orang akan berbeda pula kreatifitasnya. Apalagi itu menyangkut kerajinan tangan. Bagi orang biasa sampah kayu hanya akan dibuang atau dijadikan kayu bakar yang nilainya tidaklah besar. Akan tetapi berkat kreativitas orang-orang tertentu barang sampah tersebut dapat disulap menjadi kerajinan bernilai seni dan ekonomis tinggi.
Jenis  Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
1.      Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
  1. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, kayu, dan kaleng.
Definisi Aquarium
Aquarium adalah sebuah vivarium biasanya ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan (dari gelas atau plastik berkekuatan tinggi), di dalamnya satwa dan tumbuhan air (biasanya ikan, namun dapat juga ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil) ditampung, dan digunakan untuk display publik.Akuarium juga dapat merujuk tempat di mana apa yang telah dijelaskan di atas dibangun (museum ikan), Memelihara ikan di dalam akuarium adalah hobi yang cukup populer. Akuarium pertama untuk umum, didirikan di London, Inggris pada tahun 1853. Bersaman dengan jalannya waktu, teknologi yang digunakan di dalam akuarium makin berkembang, seperti sistem penyaringan dan penerangan (finalsense,2011).
Kesimpulan
Hal yang pertama yang dilakukan dalam pemanfaatan sampah pantai yang berupa kayu sebagai hiasan dalam aquarium adalah memilih sampah kayu yang masih layak dipergunakan seperti ranting, batang, tempurung kelapa (batok) yang nantinya bisa dijadikan daun (dibentuk seperti daun) ataupun akar-akaran. Kemudian diproses sesuai selera konsumen seperti diamplas (menghaluskan bagian-bagian batang), atau bisa juga dengan cara dicat, dll. Selanjutnya mulai menambahkan akar atau tempurung kelapa (batok) sebagai daun. Disusun hiasan sesuai selera. Dan juga dapat ditambahkan dengan tanaman yang terbuat dari plastic, karang, serta tumbuhan air ataupun bahan lainnya yang dapat menambah keindahan aquarium tersebut.
Pemanfaatan kayu ini, dibuat untuk seluruh lapisan masyarakat, baik yang menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Tetapi ada kalanya hiasan ini diminati oleh kalangan pecinta ikan hias.
Pemanfaatan sampah kayu di pantai ini bertujuan untuk membantu masyarakat pesisir sekaligus pemerintah dalam membantu mengurangi dan menanggulangi sampah yang ada di pesisir pantai. Selain itu, pemanfatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pantai  jika  hal ini disosialisasikan kepada masyarakat pesisir pantai.




DAFTAR PUSTAKA
Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah. Malang : PPPGT / VEDC Malang.
Ary Nilandari. 2006.Pengolahan Sampah. Jakarta : Dian Rakyat.
DKI Perlu Modernisasi Pengolahan Sampah (Republika edisi 18 Agustus 2004),
Sampah Dapat Hasilkan Energi Listrik
(www.energi.lipi.go.id edisi 6 Desember 2004
Nasih,2011.http://nasih.files.wordpress.com/2011/05/2010-pengelolaan-sampah-yang-ramah-lingkungan-di-sekolah.pdf.Diakses pada hari Rabu, tanggal 26 oktober 2011 pada pukul 20:03
,2011.http://otomatisaquarium.blogspot.com/2011/01/pengertian aquarium.html. Diakses pada hari Kami, tanggal 27 oktober 2011 pada pukul 19:22
Usu,2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20777/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada hari Kamis, tanggal 27 oktober 2011 pada pukul 00:03
Irwan,2011.http://www.bahabanews.com/2011/09/mengharap-bunga-batok-tak-layu.html Diakses pada hari Rabu, tanggal 26 oktober 2011 pada pukul 19:34
2006. http://www.karawanginfo.com/?p=4824. Diakses pada hari Rabu, tanggal 26 oktober 2011 pada pukul 22:23

LAMPIRAN



 











(google.image)                                                            (google.image)
 













(google.omage)                                                           (google.image)


 












(bahabanews.com)                                                    (bahabanews.com)

LAMPIRAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar